Senin, 28 November 2011

Kepedulian vs Keadilan

Dikatakan manusia adalah zoon politicon yang berarti mahluk yang hidup secara berkelompok. Oleh sebab itu sudah sewajarnya bila manusia peduli satu sama lain. Namun kepedulian seringkali berbenturan dengan aspek keadilan. Nah lalu bagaimana seharusnya kita menyikapi hal semacam itu?



Coba kita tengok sebentar tentang teori Etika. Etika merupakan sumber dari standar dan penilaian moral. Nilai-nilai kehidupan lahir dari sini. Jadi setiap tindakan akan memiliki nilai yang mengacu pada etika ini. Suatu tindakan bukan didasarkan atas konsekuensi yang timbul, tetapi karena sifat atau hakikat dari perbuatan itu sendiri.

Etika mengandung unsur objektivitas dan ketidakberpihakan yang pada kenyataannya harus dikesampingkan terlebih ketika menyangkut hubungan kekeluargaan. Ya, karena rasa kepedulian yang begitu besar terhadap keluarga tak jarang mendorong seseorang untuk berlaku subjektif. Inilah ketika kepedulian tak sejalan dengan keadilan.

Kita sebagai manusia yang dibekali akal pikiran tentunya dapat memanfaatkan karunia Tuhan itu untuk tahu bagaimana menyikapi hal tersebut. Memang belum ada patokan yang jelas tentang pemecahan konflik seperti itu. Tapi menurut saya, setiap tindakan hendaknya dapat dipertimbangkan secara matang sebelum melakukannya. Setiap tindakan memiliki konsekuensi, bisa baik bisa buruk. Etika masih setia menjadi tendensi penilaian publik atas setiap tindakan yang diambil. Dan ketika tindakan bentuk kepedulian kita terhadap sesama ternyata dirasa bertentangan dengan keadilan yang ada, kembalilah kepada prinsip mana yang lebih penting dan menurut Anda itulah pilihan yang paling bijaksana. Meskipun pilihan Anda itu bisa jadi dinilai kurang sesuai oleh pihak lain, ya Anda tentu harus sudah siap dengan segala konsekuensi yang akan Anda terima atas pilihan Anda itu sendiri.

hold on to principle, be wise with it!